Senin, 25 April 2016

Merindu VS Dirindu

Untuk apa menuai rindu secara terus-menerus? Tapi memang benar adanya bahwa rindu memang tak dapat dielakkan kehadirannya.

Rindu sebetulnya memiliki makna mendalam yang mana hanya orang tertentu saja yang dapat mengartikannya dengan baik. Rindu sebetulnya dapat dikatakan logis jika kita hanya bertemu dengan frekuensi yang sangat sedikit,contohnya saja ketika bertemu hanya dalam waktu sekali setahun. Namun,rindu atau perasaan ingin bertemu tersebut mungkin dapat lebih memperlihatkan ketidakgunaan rindu jika sudah lebih dari 5 tahun tidak berjumpa. Jadi intinya adalah rindu itu akan hilang dengan sendirinya jika frekuensi dan kurun waktu untuk tidak bertemu sangat lama. 

Kerinduan membuat hati ini menuai rindu dan membuai keinginan untuk melakukan pertemuan.

Setinggi langit kujangkau dirimu yang sangat tinggi. Ketinggian membuatku ngeri. Membuat satu hati perasaan menjadi kompak dengan adanya antara satu dengan yang tinggi. Niscaya kemampuan memang harus diukur dan dikasihi. Kenikmataan yang anugrahkan memang tidak dapat dipungkiri. Keindahan alam bagaikan hati yang dapat melepas pengap antara aktivitasnya yang semerbak gunung menjulang tinggi. Kepadatan akan suatu tempat membuat diri merasa tidak terngiangi alunan melodi. Kujangkau terus hingga kudapati. Ketika suatu saat diri mampu menjangkau,mohon ingatlah aku yang dulunya terus menyayangi. Keributan seakan membawa kita terhempas jauh akan kedalaman pangkal Gunung Krakatau yang entah sampai kapan akan didiami. Kukenang terus masa disaat dulu ku dapat melihatmu dari jauh setiap hari. Kisaran jarak 10 meter ku pandangi dirimu yang kesana dan kemari. Ku ikuti arah mata angin bergerak,ku tau bahwa kita memang berbeda dan mungkin akan selalu memiliki perbedaan mendasar sedari dulu hingga kini.

Sakit,untuk selalu memendam rasa jarak jauh untuk mu yang ada disana. Agama benar bahwa pacaran memang tidak berguna dan tak ada nilai guna. Layaknya manusia lainnya,tentu aku juga memiliki rasa. Namun,rasa ini hanya mampu kuucap dan kupendam sendiri serta tak kuucap sepatah kata. Disaat aku tampak baik,percayalah sebetulnya disaat itulah aku dalam keadaan tidak baik atau kurang dari kata sebelumnya. Kemurnian cinta mungkin memang begini adanya. Dia hidup sendiri tanpa ada makhluk lainnya yang dapat mencegah keberadaannya. Sungguh,Tuhan Maha membolak-balikkan hati. 

Malu kuucap,malu kusampaikan. Aku yang masih sangat banyak dengan dosa membuat ku enggan menyentuh cinta yang sebetulnya belum pasti kudapati. Cinta perasaan lumrah kepada lawan jenis. 

Disaat yang lain berkata bahwa aku terlalu datar untuk merespons semua perkataan dan perilaku mereka. Mereka mengataiku 'dingin' dan mengatakan aku 'pemalu'. Pemalu memanglah sifat yang sulit ku hilangi,terlalu diam juga sifat ku yang sulit ku hapus serta sifat yang dingin itu memang begitu adanya.

Kucoba untuk selalu menarik kembali perasaan ku ketika seakan aku hendak akan melemparnya kepada yang lain. Hanya dia cinta diam2 ku kini yang masih tetap ku anggap ada. Ini bukanlah semacam "secret admirer",karna bedanya itu bertemu terus sedangkan ini bertemu dengan waktu yang tidak dijanjikan. Kami sudah tidak bertemu lagi,sehingga aneh rasanya jika perasaan ini masih tetap ada didalam dada. Namun,apa daya. Aku tetap mensyukuri itu apa adanya. Aku normal,aku juga punya rasa dan aku wanita. 


(TML18)