Minggu, 17 April 2016

Alunan harapan sebelum tidur

Wahai kekasih masa depanku,dimanakah engkau kini berada? Tau kah engkau bahwasanya dulu dan hingga kini ku masih terus mempertanyakan siapa sosok dirimu yg sebenarnya? Siapakah sosok mu yg sebenarnya dipilih tulang rusuknya untuk menciptakan aku? Duhai kekasih halal ku,jemputlah aku dalam penantian ini,penantian mulia dalam menyempurnakan agama kita. Duhai pangeran lauhul mahfuz ku,tau kah engkau bahwa setiap malam aku selalu berharap supaya kita dapat dipertemukan secepat mungkin? Tapi tau kah engkau kekasih masa depanku,bahwasanya aku ini masih berumur 18 tahun. Untuk meraih gelar sarjana saja aku belum. Aku takut jika nanti kita bersama disaat aku masih bersekolah,aku lalai dalam rumah tangga kita. Oleh karena itu,maukah engkau menunggu ku? Aku tahu,bahwa belum seharusnya aku merindukan kehadiran seorang kekasih halal ku disaat umur ku yg masih dibilang terlalu muda. Seharusnya diumur ini aku terus berjuang dalam pendidikanku,tetapi entah kenapa aku selalu saja ingin terus untuk berusaha dengan selalu mengingat serta merindukan kehadiranmu yg entah kapan aku tahu kita akan dapat dipertemukan. Dengan adanya rasa cintaku ini,dalam penantian ini,aku menjadi termotivasi,aku menjadi lebih semangat karena aku ingin kita membangun rumah tangga yg juga dilandaskan pada cinta serta agama yg kuat. Duhai kekasih halalku, aku berharap kita dapat bertemu dengan cara yang mengesankan. Duhai pangeranku,aku mencintaimu❤️🙊🙈

Tidak ada komentar:

Posting Komentar