Sabtu, 23 April 2016

Berfikir positif (+)

Menangislah disaat kamu ingin menangis.
Tuhan,mohon lapangkanlah dada ku ketika melihat mereka. Mohon hilangkan rasa ingin seperti mereka. Disaat orang itu berbahagia hati bersama-sama,disini aku sedang berjuang lagi demi masa depanku. Aku memulainya lagi dari awal dan kutinggalkan semua yg telah berlalu. 
Tuhan,aku mohon perbanyaklah kesabaran didada ini. Sungguh,aku tak ingin iri melihat kebahagiaan mereka.
Cobaan ini aku anggap sebagai pembelajaran,sebagai kerangka pembentuk kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya. Tidak satupun orang mengetahui betapa banyaknya hal2 yang berat yg ku lalui. Begitu banyaknya cobaan ini membuat aku lebih mengerti akan hidup. Tentu,mereka sangat beruntung dengan kehidupan mereka kini. Suatu kehidupan yang sangat aku dambakan. 

Disini,aku seperti hidup sendirian tak berteman. Kesepian ini kini mampu menjadi teman setiap hari. Kesepian juga membuatku menganggap senyum kepada sesama itu adalah sesuatu yang sangat berarti. Aku ingin punya teman,senasib maupun seperjuangan. 
Kehidupan atau rutinitas yang ku lalui kuhadapi sendiri tanpa adanya kebercandaan dalam hari berlalu. Pergi-pulang-pergi-pulang. Hanya itu,sungguh. Kini,tak ada lagi yang namanya teman dekat. Teman yang bisa diajak bercanda dan bisa diajak ketika ngobrol ataupun belajar bersama. 
Teman? Aku tidak mempunyai orang terdekat lagi selain keluarga. Yup,aku hanya punya keluarga disini yang biasa ku anggap tempat untuk melepas pengapku. Keluarga sangatlah berarti bagiku. Disaat aku jatuh/gagal,keluargalah yang hanya mampu membuatku tetap tersenyum dan tetap mampu menerima keadaanku kini. Disaat kegagalanku muncul,aku kehilangan semuanya,aku kehilangan teman dan tempat biasa aku bercanda. Orang yang aku maksud disini bukanlah "seseorang" melainkan "banyak" jadi bukan cuma untuk satu orang saja melainkan lebih dari itu. Teman yang aku maksudkan disini adalah teman perempuan dan bukan teman lawan jenis. 
Hanya keluargalah yang mampu membangkitkan semangatku kembali ditengah2 kegagalan ku ini. 
Karna apa? Karna disaat aku berkata "aku kesepian" itu berarti aku memanglah merasa kesepian. Aku selalu merasa tidak punya teman dan aku merasa aku memang benar2 tidak punya teman  seperti teman seumuran. 
Terkadang keluargaku juga salinga bersifat individualis atau saling bermain gadget dikamar. Memang tidak selalu tapi itu pernah adanya. 
Berlanjut kepada teman chatting...
Teman chatting wanita? Aku tidak punya dan apalagi untuk yg lelaki. Lain halnya jika aku menyapa teman perempuan ku sewaktu aku SMA dulu,mereka selalu sangat lama membalas pesan itu dan bahkan bisa sampai berminggu2 serta juga ada yg mengatakan bahwa mereka sibuk. Selanjutnya lain kata dengan teman SMA ku juga namun bukan wanita dan memang cukup dekat denganku (dulunya). Setiap aku menyapa atau mencari suatu topik pembicaraan,dia hanya membaca pesanku dan bahkan berkata bahwa chatting denganku buang2 waktu dan sangat tidak bermanfaat. Padahal itu semua aku lakukan karna aku betul2 kesepian dan bukan karna aku ingin mendekatinya. Aku hanya butuh teman dan itu memang benar adanya. Teman itu kadang bisa berubah sangat drastis. Bahkan yang dulunya sangat kita kenal dekat kini ia malah menjauh bagaikan telah hidup di dunia lain. Kini mereka hidup di tempat dimana mereka memiliki teman yang sangat banyak,sampai2 mereka lupa bahwa aku ini dulu teman mereka ketika masih menjadi orang biasa2 saja. Kadang ketulusan ku ini dalam berteman juga membuat aku selalu ditindas. Terlalu lunaknya diriku menyebabkan aku menjadi teman yang kaku. Sampai2 ketika teman lama ku sudah mencampakkan aku serta sudah mencaci maki aku untuk tidak lagi mengganggunya,disaat itu juga hatiku masih tetap sama. Ya itu mungkin karna ketulusanku. Aku juga tidak tau mengapa semua seperti ini. Aku sadar semua cacian itu,aku sadar ketidak-sukaan itu,bahkan disaat itu juga sebetulnya aku menangis merasa tersakiti. Lebih dari itu,tangisanku itu sudah sering aku rasakan betapa pahitnya cacian itu. Mereka tidak tahu,jika sebetulnya aku itu orang pemikir dan memang orang netral. Aku selalu berfikir logis dengan terus mencari suatu fakta dengan selalu mencari. Walaupun kadang aku memang sedikit loading lama,tapi percayalah kadang itu hanya settingan. Maksudnya,kadang aku hanya berpura2 supaya mampu menciptakan suasana dan interaksi yang baik layaknya ada suatu "basa-basi". Kemudian,sebetulnya aku juga sering berpura2 tidak tau padahal sebetulnya aku tau. Dan kadang itu aku lakukan juga hanya karna ingin menguji seseorang dan melihat respon tanggap yang ia berikan,dari sana jugalah aku mengetahui bagaimana sifat seseorang. Dan kadang dengan hal itu aku juga mampu menilai bagaimana yang biasa ia lakukan. Jika hasilnya baik maka itu artinya orang itu pintar dan sifatnya pun bagus. Dari situ,aku mampu mengkaji dan mencoba mengambil hal2 positifnya dan kemudian terjadilah imitasi. Terjadinya perilaku untuk mengambil hal2 yg (+) dan mencoba menanamkan hal itu pada diriku. Yup aku kira begitulah diriku selama ini. Tapi kadang kala aku juga mampu bersikap (-) apalagi ketika bercanda dan disaat itulah aku benar2 merasa lepasssss.
Jangankan teman,semua yang ada pada diriku bahkan aku syukuri. 
Aku tak tau mengapa kadang aku mampu menuaikan isi curahan hatiku dalam bait2 kata atau kalimat. Aku tidak tau apakah ini bakat ataupun cuma suatu keasyikan bagiku. Tapi,sudah ada 2 orang yang mengatakan bahwa kata2 yang ku tuliskan cukup bagus. Dan seperti kata2 yg diuraikan seorang sastrawan. Padahal,itu semua terjadi tanpa disengaja dan hanya sekilas aku membuatnya tanpa ada kerangka dulu tapi intinya yaa ketika aku ada ide hehehe. Sampai2 ada teman ku yang mengatakan bahwa ingin memasukkan ceritaku kekoran,tapi sayang aku merasa tidak sepantas itu untk memasukkan karyaku ke koran karna pada saat itu cerita yang kubuat hanyalah cerita deskripsi mengenai seseorang teman yang dlu sewaktu kelas 10 aku dan dia cukup dekat. Padahal,cerita yang kubuat hanyalah lelucon supaya penggambaran seseorang itu dapat  membuat orang yang membacanya menjadi tertawa. Tapi sayang,karna kesibukkan kadang aku menjadi jarang untuk menulis. Tapi kalau untuk diary dulu semenjak sd hingga smp aku memang cukup rajin membuatnya setiap hari,tujuannya adalah ketika suatu saat aku membacanya kembali,aku mampu tertawa dan mengingat masa lalu. Oiya,teman yang katanya ingin memasukkan ceritaku kekoran itu adalah teman sebangku aku dulu sewaktu aku duduk dikelas 10,cewek kok hehehehe. Btw,terimakasih karna semenjak saat itu aku cukup sadar bahwa aku ternyata memang cukup suka menulis😊😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar