Menyejukkan rasanya melihat foto kamu dan organisasi keagamaanmu. Senyumku mulai lebar melihat yang tampaknya tubuh mu mulai berisi. Standar pasanganmu apakah masih seperti itu? Apakah aku memang tak memiliki tempat untuk menjadi pendampingmu? Pasangan halal,yap halal maximal. Maximal juga usahaku untuk lebih baik lagi hehehe. Kusenyapkan keinginanku yang memang sangat ingin melihat mu secara langsung. Rindu masa sekolah,yang bisa memandangi mu dari jauh walaupun malu.
Teringat,teringat aku yang selalu menyemangatimu. Apakah mungkin ada wanita yang kamu cinta? Siapa itu? Maaf ya,tidak seharusnya aku bertanya seperti ini. Aku hanya bisa meminta mu pada pemilik mu. Ya Rabb,diriku hanya gadis biasa,apakah bisa aku dan dia berjodoh di satu pelaminan dan menjadi pasangan halal. Halal label produksinya akan tergambar dari label rumah produksinya. Yup benar sekali, cetakan yang cantik dan indah tentu dibutuhkan. Kenyamanan kasih,kesetiaaan hati akan selalu menuntun ke arah right side ketika satu opini mengenai rumah tangga ala Rasulullah saw.
Sayu senyap hati berdayung menuju rumahnya. Mencintaimu ibaratkan beratnya diuji dalam diam yang mungkin hanya aku yang tau dan dirimu tak mungkin mengetahuinya. Kenyataan serta fakta sosial membuat kita dulu menjadi bertemu dalam sebuah ruangan bimbel. Setahun setelah itu ternyata kita dipertemukan kembali,kini kitapun satu kelas. Namun sayang hanya 1 tahun adanya setelah pertemuan itu aku dapat melihat mu terus. Perbedaan2 membuat kita tak lagi sekelas. Perbedaan riwayat kelas dan unsur makhluk hidup yang ada didalamnya pun berbeda. Jujur,perasaan ini muncul ketika saat itu mulai bermulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar